Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Volume ekspor ikan tuna

Volume ekspor ikan tuna asal Sulsel pada September, yakni 93.202 kilogram (kg). Jumlah ini menurun dibandingkan pada Agustus yang mencapai 119.464 kg. Penyebabnya, proses pengiriman tidak melalui Pelabuhan Makassar,” kata Kepala Badan Sertifikasi Ekspor Ikan Tuna Sulsel Abbas di Makassar, kemarin. Dia memaparkan, penurunan volume ekspor di September karena adanya perusahaan yang melakukan ekspor melalui pelabuhan di Bali. “Jika semua eksportir melakukan proses sertifikasi di Makassar, ekspor ikan tuna dari Sulsel bisa jauh lebih besar,”katanya.

Peningkatan volume ekspor pada Juli dan Agustus banyak disebabkan faktor cuaca dan membuat produksi ikan tuna lebih banyak.“Selain itu, banyak ikan yang me-lakukan migrasi ke perairan Selat Makassar,”ujarnya. Ikan tuna yang diekspor dari Sulsel sebagian besar ditangkap di perairan Teluk Bone,Mamuju, dan Majene.“Sementara untuk pengirimannya masih ke Eropa,”tandasnya.

Ketua Himpunan Eksportir Perikanan Sulawesi Selatan HM Sain Muin mengatakan, adanya peningkatan ekspor ikan tuna di dua bulan tersebut karena armada penangkap melaut secara berkelanjutan. “Khusus ikan tuna, memang sistem tangkapnya bagus sesuai permintaan konsumen Eropa dan Jepang,” ungkapnya. Selain itu, armada yang digunakan adalah kapal berkapasitas besar yang bisa digunakan melakukan penangkapan di perairan dalam.

“Itulah sebabnya kapal-kapal tersebut sangat sedikit memiliki saingan dalam melakukan penangkapan,” katanya. Haltersebutberbedadengan jenis ikan lain, seperti tenggiri, kerapu, kakap merah. Jenis ikan ini itu semakin berkurang.“Termasuk populasi yang semakin menurun. Dalam proses penangkapannya, nelayan lebih banyak di daerah pesisir yang tidak terlalu dalam dengan kapasitas kapal yang relatif lebih kecil,” pungkasnya.